Titin Natalia

Hidup itu keras. Sampai kapan kamu terus berada di zona nyaman kamu?
Ini bukan tentang yang penting kita dapat hidup. Tapi tentang gimana kamu menyikapi hidup itu. Untuk itulah kita diberi akal budi.

Logika dan emosi harus seimbang. Itulah yang selalu aku tekankan. Meskipun ga jarang salah satu dari itu saling berkompetisi. Logika berusaha mengalahkan emosi, demikian juga sebaliknya. Namun alangkah baiknya jika semua itu berjalan beriringan.

Dia masih kecil. Usia untuk memikirikan seperti ini belum ada. Sudah jelas kalau kamu  bilang dia bisa terima kamu apa adanya. Dia belum merasa bijak dalam menjalani hidup itu penting. Jadi dia pasti ga akan menuntut kamu untuk itu. Tapi aku yakin suatu saat nanti akan tiba massanya dia untuk menuntumu lebih bijak dalam menyikapi hidup.

Ini bukan tentang aku, kmu, dia, atau mereka. Tapi tentang KITA

Aku ga menuntut kamu untuk ini itu.  Hanya ingin kamu sebentar saja keluar dari zona nyaman dan menyadari bahwa hidup itu sebenarnya ga bisa sesimpel yang kamu pikirkan.

Semua orang pasti memilih untuk hidup bahagia dan menjalani kerjaannya dengan nyaman.

Tapi kita pnya lingkungan yang harus kita pikir.

Ketika kami berpikir your life is your rule, kmu serasa hidup kamu di hutan. Dalam saat inilah kamu egois.

Coba kamu tanya di dalam lubuk hati kamu, apa memang itu keluar dari lubuk hati kamu, atau hanya kepenatan kamu.

Pada dasarnya hidup itu di hadapkan pada 2 pilihan utama.
Menjadi ikan kecil di kolam besar, atau ikan besar di kolam kecil.

Hidup bahagia, hidup santai, dll nya itu hanyalah cara kamu menyikapi pilihan kamu.

Ketika kamu memilih untuk menjadi ikan kecil di kolam besar, kamu akan mati-matian menunjukkan eksitensi kamu.

Bahagia itu sederhana. Sederhana itu bahagia. Tapi bahagia itu BUKAN berarti pasrah dengan apa yang ada dan kita punya. Sederhana itu pola hidup.

Alangkah lebih bijak lagi kalau kamu bisa menjalani hidupmu berkualitas namun tetap berpola sederhana. 
0 Responses

Posting Komentar